RSS

Arsip Bulanan: April 2011

SUARA BURUH ADALAH WASITNYA NASIONALIS DAN AGAMA

 

“keadilan adalah suara tertinggi yang diusung oleh semua sistem peradaban, akan tetapi siapa yang berhak dan paling tahu ihwal dan ikhtiar dari suara ini…. dan buruh selalu bagian pertama dan terakhir yang di korbankan dalam mencicipi slogan ” KEADILAN” ini”.



    pada awal pembentukanya apa yang dinamakan sebuah usaha reformasi kesenjangan yang terjadi dalam sebuah bangsa yang timpang dari semua segi, tenaga buruh dan suaranya adalah bahan bakar yang paling gampang diakomodasi untuk membawa sebuah ide atau suara yang menyuarakan kesetaraan terhadap sistem demokrasi,nasinalis,sosialis dan agama apapun itu. kita telah membaca ribuan kali suara alkitab-alkitab yang diawal sosialisasinya selalu membawa suara dan tenaga buruh dan diakhir cerita hanya akan menyisakan nasib para buruh yang tetap menjadi bagian terakhir mendapatkan kesetaraan dan kemakmuran. tak kurang cerita yang ditebarkan dalam kisah-kisah pembentukan sebuah emporium yang berujung dengan bercokolnya orang orang oppotunis.orang-orang yang diawal cerita hanya membaca dan masuk ketika berbagai kepentingan,keuntungan yang sesungguhnya tidak layak sebagai hakim atas kesenjangan sosial itu.
   kita mungkin akan terheran-heran ketika tuhan berfirman tentang pembebasan : budak, janji tanah, dan kekuasaan yang abadi. keheranan ketika suara suci tuhan yang berdaulat dan menggugah dicampurkan dengan urusan kekuasaan publik sekelompok orang, kelompok, suku yang secara politik, kekuasaan boleh dibilang tersingkir dari persaingan kelas. akan tetapi suara ini selalu menjadi slogan yang paling ampuh dalam menggerakan kaum yang boleh dibilang sangat buta dengan apa yang disebut kepentingan, politik dan kekuasaan. nasib buruh dan pekerja memang tidak pernah semujur dan senyaman orang-orang penguasa atau pemberi kerja akan tetapi apabila kejujuran itu bisa tercatat boleh jadi para penguasa dan pemodal sangat bergantung dan berhutang budi atas megahnya singgasana mereka.

   “munculnya sosialis, komunis adalah bagian simbol perlawanan buruh yang mengakarkan kesetaraan matrial dan memisahkan suara suci tuhan yang sengaja dicampur adukan oleh orang-orang opportunis dalam melanggengkan kekuasaan beserta keturunanya. disamping itu suara alkitab yang seharusnya membebaskan secara spiritual dan material hanya dijadikan sebuah pagar pengaman kaum sekuler dalam meredam suara alkitab menjadi jinak dan datar bahkan reduksionis, tidak mengherankan bila bangsa ini terjebak dalam kemajemukan pola iman, tafsir dan kelompok penafsir. kemajemukan yang menjadikan suara alkitab tidak mempunyai arah yang jelas kecuali arah yang diskenariokan oleh kaum sekuler, opportunis yang secara substansial diragukan keyakinan dan keteguhanya tentang suara tuhan itu sendiri”.




    Perlu sekiranya sebagai pekerja membuat sebuah suara politik sendiri yang sanggup dijadikan bargaining kepada para kaum sekuler barat ini yang hanya membela kaum pemodal. suara politik yang akan menjadikan posisi pekerja atau buruh merupakan pilar utama existensi sebuah bangsa. sebuah suara politik yang memungkinkan sebuah tendensi yang konstan tentang pentingnya buruh sebagai penggerak ekonomi bangsa. kita seharusnya banyak belajar sejarah-sejarah yang secara apik diawetkan oleh pemimipin musa, isa , muhammad yang semuanya menjadikan suara buruh dan persatuan anak negeri pada jamanya dan negerinya menjadi sejajar dalam mendapatkan suara “keadilan”. 
pekerja harus berani penjadi martir bagi kaumnya sendiri dan dirinya sendiri dalam menempatkan suara kebutuhanya dalam ruang politik dan kekuasaan publik bila perlu

 
1 Komentar

Ditulis oleh pada April 20, 2011 inci Uncategorized